Pertandingan Liga Inggris Yang Dulunya biasa-biasa Saja Tapi Sekarang Udah Dianggap Big Match

Pertandingan Liga Inggris Yang Dulunya biasa-biasa Saja Tapi Sekarang Udah Dianggap Big Match. 16 Oktober 2016 nanti Chelsea bakal menjamu juara bertahan Liga Inggris, Leicester City di Stamford Bridge. Laga keduanya merupakan salah satu pertandingan yang ditunggu-tunggu oleh banyak pihak dimusim ini. bahkan, tidak sedikit penggila bola atau bursa taruhan yang melebeli pertandingan tersebut sebagai salah satu Big Match dimusim 2016/17 ini.
Pelebelan pertandingan Big Match terhadap pertandingan-pertandingan yang dimainkan oleh Leicester City –belakangan ini- ketika berhadapan dengan klub-klub papan atas premier League (seperti: MU, Arsenal, Liverpool, dan City) sepertinya bukanlah hal yang berlebihan, mengingat status mereka sebagai juara bertahan dan komposisi pemain yang dimiliki skuad asuhan Claudino Raniery saat ini.
Selain karena masih diperkuat oleh sebagian besar pemain kunci musim lalu seperty Vardy dan Mahrez, pada bursa transfer musim panas beberapa waktu lalu Leicester City sukses mendatangkan bebera pemain penting ke King Power Stadium. Mereka adalah Ahmed Mosa (Nigeria) dan striker asal Aljazair Islam Slimani.
Big Match
Apa yang dialami Leicester City musim ini seyogyanya bukanlah yang pertama kali terjadi di Liga Inggris. Sebelumnya sudah terlebih dahulu Manchester City yang berhasil merubah nasib mereka menjadi salah satu klub besar ditanah Britania.
Baca Juga:
Yups, sebelum akhirnya dibeli oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pada tahun 2008 City hanyalah klub Liga Inggris yang biasa berkompetisi dipapan tengah. Sehingga, laga-laga yang mereka lakoni dianggap tidak cocok dilebeli Big Match. Hal tersebut didukung oleh anggapan-anggapan yang dibangun oleh media-media yang senantiasa mengangkat istilah big four yang merujuk kepada MU, Arsenal, Chelsea dan Liverpool.
Baru, setelah resmi menjadi milik miliarder asal Abu Dhabi tersebut Manchester City berubah drastis, kucuran dana segar membuat pelatih bisa leluasa mendatangkan pemain berkualitas ke Etihad Stadium. Dan sudah bisa ditebak, City pun langsung menjelma menjadi kekuatan besar lainnya di Liga Inggris.
Makanya jangan heran, jika setiap partai yang mempertontonkan pertandingan antara klub-klub raksa Inggris lainnya dengan Mancheseter City akan dilebeli Big Match.
Chelesa Juga Sama
Cerita Leicester City dan Manchester City sebenarnya juga pernah dialami oleh Chelsea. Yups, the blues pada era 80-an sesungguhnya adalah klub Liga Inggris yang biasa-biasa saja. Meskipun sempat menyandang predikat sebagai klub yang disegani terutama pada era tahun 50-an, tapi selepas itu Chelsea harus bekerja keras menyelasaikan masalah internal klub yang saat itu dipusingkan dengan hutang.
Beruntung, Ken Bates, saat itu membeli Chelsea dengan harga hanya 1 poundsterling. Perlahan namun pasti, kerja keras Ken Bates mengembalikan “harga diri” Chelsea dikancah Liga Inggris tidak sia-sia. Meskipun tidak setenar sekarang, Chelsea tahun 80-an adalah salah satu klub yang diperhitungkan oleh klub-klub Liga Inggris lain.
Pasca diambil alih oleh raja minyak asal Rusia, Roman Abramovich, semua pertandingan yang dilakoni Chelsea selalu dianggap sebagai pertandingan besar oleh klub-klub lawan.
Well, segini dulu postingan kali ini semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar